My First Solo Trip Ke Singapore Hari Ke-2 : Little India, Marina Barrage, dan Merlion Park
“Twenty years from now you will be more disappointed by the things that you didn’t do than by the ones you did do. So throw off the bowlines. Sail away from the safe harbor. Catch the trade winds in your sails. Explore. Dream. Discover.” - Mark Twain
Okke kita lanjutkan trip hari ke-2 ya. Yang masih berkenan membaca terima kasih hihi.
Jadi berdasarkan ittenerary yang udah persiapkan sebelumnya hari ini rute tripku Petain Road-Little India-Marrina Barrage-Garden By The Bay-Hostel-Merlion Park. Tapi mari kita lihat apakah semua berjalan sesuai rencana wkwk.
Dari hostelku melalui pintu belakang menuju Petain Road deket banget. Ngga ada 5 menit. Ada apa di Petain Road? Pengin ke Petain Road karena teracuni konten di Pinterest wkwk. Sebenarnya Petain Road ini tampak seperti ruko pada umumnya namun menurutku memiliki gaya arsitekturnya yang unik. Seperti perpaduan antara arsitektur Eropa dan Peranakan (cmiiw aku bukan ahlinya wkwk). Disini cuman foto-foto aja sih hehe.
Dari Petain Road ke Little India bisa ditempuh dengan jalan kaki kurang lebih 15 menit. Dengan jalan kaki, aku jadi dapat lebih menikmati vibes Little India. Aku bisa mengabadikan beberapa momen di beberapa Temple, menikmati suasana pertokoan yang menjual berbagai perlengkapan ataupun makanan khas India, berbaur dengan penduduk etnis India yang sedang melakukan aktivitas sehari-hari (sumpah disini aku dalam hati mbatin apa gini ya suasana di India kerena memang berasa banget Indianya), hingga berjalan menelusuri jalanan di Kawasan Little India yang semarak dengan lampion pasca perayaan Deepavali.
Tujuanku ke Little India selain ingin jalan-jalan aja juga ingin mengunjungi salah satu ikon turis di Little India yaitu Tan Teng Niah’s House. Bangunan ini terkenal karena arsitekturnya yang unik. Sayangnya waktu kesini cuaca gerimis, jadi aku ngga berlama-lama, setelah mengabadikan beberapa momen, aku memutuskan untuk lanjut ke lokasi berikutnya.
Dari Little India ke Marrina Barrage aku menggunakan MRT Downtown Line (warna Biru) melewati 4 stops dan turun di stasiun MRT Bayfront. Disinilah rencanaku mulai berantakan wkwk. Niat hati mau ke Marrina Barrage dulu karena jauh dan kalau siangan bakal panas banget, tapi ternyata dari stasiun MRT Bayfront ke Marrina Barrage tuh ngelewatin Garden By The Bay (Jujurly keluar dari stasiun MRT trus keliatan Garden By The Bay aku kaget). Jadi deh kebanyakan salfok wkwk. Tapi mari tetep enjoy the trip hehe.
Nglihat Garden By The Bay aku jadi mikir, ini arsitekturnya kok bisa kepikiran ngerancang kayak gini sih. Menurut berbagai sumber yang aku baca Garden By The Bay adalah sebuah taman bertema holtikultura dan terdaftar sebagai situs warisan UNESCO. Oh ya di Garden By The Bay ini aku terasa sejuk dan tidak sedang terlalu ramai pengunjung. Kita juga bisa menikmati Flower Dome dan Cloud Forest tapi dengan berbayar ya. Tapi kalua kita ingin menikmati yang gratis, Garden By The Bay ini lebih dari cukup kok untuk dinikmati. Setelah mengabadikan beberapa momen, saling foto dan memfoto dengan stranger, dan istrirahat sebentar dan aku memutuskan untuk lanjut jalan.
Tapi seperti yang aku bilang ada aja kesalfokanku wkwk. Selama perjalanan mampir Chinese Garden dan Water Lily Pond dulu hehe.
Setelah jalan 20–30 menitan di jam 12 siang sampailah di Marina Barrage. Jadi sebenarnya Marina Barrage tuh bendungan yang terletak di ujung teluk Marina. Tapi lokasi ini menjadi populer dikalangan turis karena dibagian atas terdapat padang rumput yang biasanya digunakan penduduk untuk piknik atau nerbangin layang-layang (tapi karena aku dateng jam 12 siang jadi tentu saja ngga ada yang kurang kerjaan piknik hehe). Pas kesini sepi, cuman ada kurang dari 10 pengunjung termasuk aku, karena ya itu tadi lagi panas-panasnya (tidak lupa reapply sunscreen berulang-ulang).
Dari Marrina Barrage ini ada dua view yang menarik, view perkotaan dan Selat Singapura. Dapet banyak banget foto bagus view Singapore dari sini, terutama Singapore Flyer. Yeay alhamdulillah.
Selesai dari Marrina Barrage lanjut ke Marina Square buat makan siang di Encik Tan. Perjalanan ke halte bus terdekat juauh pol mana panas banget. Ditambah bolak balik salah baca maps. Rasanya pengin udahan aja huhu. Tapi akhirnya sampai juga ke tempat makan sih wkwk.
FYI, Encik Tan ini salah satu kuliner yang aku rasa cocok sama lidahku. Sebelum berangkat udah nandain tempat makan halal disini, tapi setelah aku coba beberapa masakan, aku merasa kurang suka rasa rempanya (di Indonesia juga kaya rempah sih tapi masih ada rasa manis, pedes, asinnya). Oh ya Encik Tan ini sudah tersertifikasi halal.
Buat yang bertanya kenapa kalau siang aku balik ke hostel segala? Pertama biar ngga ribet nyari masjid buat shalat Dhuhur dan Ashar (aku udah ngga ada tenaga buat jalan nyari masjid wkwk). Yang kedua biar bisa tidur siang sebentar (aku ngrasa rada kurang bisa ‘mikir’ kalau lagi ngantuk wkwk). FYI pas mandi di hostel barulah aku sadar kakiku melepuh gaes wkwk. Padahal udah pake sepatu yang super empuk huhu.
Setelah bangun tidur, mandi, dan shalat Ashar, baru deh siap melanjutkan trip ke tempat selanjutnya yaitu Merlion Park. Salah satu wishlist banget nih untuk Singapore trip kali ini yaitu pengin nikmati sunset sambil bengong di Merlion Park hehe.
Naik dari halte bus Aft Allenby Rd yang ada diseberang hostel melewati 8 stops dan turun di halte Aft Esplanade Stn Exit D. Dari halte bus menuju Merlion Park jalan 5 menit tapi viewnya bagus banget keliatan Marina Bay Sand, Merlion, dan Singapore Flyer.
Disini ketemu dengan beberapa orang Indonesia, ngga tau gimana mereka bisa tau dan tiba-tiba ngajak ngobrol bahasa Indonesia (apakah wajahku Indonesia banget? wkwk). Cerita-cerita deh, gimana salah satu yang aku seneng disini karena individunya ngga ‘kepo’ urusan orang lain, ngga ada yang nglihatin kalau aku lagi jalan sendiri atau foto sana-sini (pengalaman di Indonesia sering banget dilihatin tajem kalau lagi jalan sendiri). Tapi dijawablah ngga enaknya disini tidak ‘seramah’ di Indonesia. Dan ya betul, aku juga ngerasa begitu. Tapi mungkin itu adalah budaya disini. Dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung kan ya?
Setelah selesai ngobrol, aku memutuskan melaksanakan rencanaku. Bengong lihatin air keluar dari mulut Merlion sambil nunggu sunset dan mandangin Marina Bay Sand dan Singapore Flyer. Waaa terharu banget, alhamdulillah terwujud. FYI homescreen smartphone dan laptopku sejak dua tahun lalu adalah Merlion Park dan Singapore Flyer ini, jadi terharu banget bisa lihat aslinya hehe. Nongkrong disini sampai mulai gelap dan mengabadikan momen Singapore di malam hari.
And this is the end of second day. Dengan berbagai drama stuck dan salah baca maps sampai kaki melepuh, you make that through Ri. Kaki super pegel (2.300 sekian langkah hari ini) tapi sangat seneng dan bersyukur bisa melihat banyak tempat-tempat baru, apalagi yang selama ini cuman aku lihat di layar smartphone dan laptopku. Yeay alhamdulillah.
Next bakal aku certain hari terakhir ya, dimana aku bakal ke Chinatown, Orchad Road, Fort Canning Park, dan Clarke Quay. Mohon ditunggu.